Telah terbuka pelupuk mata
Lewati malam syahdu bertabur mimpi indah tentangmu
Telah terbuka pelupuk mata
Tak sabar menanti perjumpaan denganmu
Tidakkah kau sadari
Hatiku berbunga-bunga penuh malu saat pandangan bertemu
Timbul tenggelam dalam debur ombak lautan rindu
Bergeliat...
Lalu semburat dan pecah tak tentu arah
Laksana word of mouth menyebar berita:
Aku suka kamu!
Tidakkah kau mengerti
Jari-jari tanganku terikat erat pada pena
Setiap hari menuliskan namamu...
Xxxxx (censored).
Malang, 13 September 2008
2 comments:
Hello Sahid,...
Kamu ahli buat puisi yaa
Bagus lho.
hai hai Edjiz,,,
thanks ya! :)
Post a Comment