UTS. setiap kali UTS, ada saja peristiwa yang tidak mengenakkan hati.
beberapa tahun yang lalu, aku jatuh cinta pada seorang gadis. begitu hebatnya getar rasa itu hingga aku tak tahan untuk mengungkapkannya: "bidadari, besok ada UTS, sedangkan aku tak bisa berpikir lagi... siang dan malam, sedih dan senang, tidur dan terjaga, di kepalaku hanya ada kamu..."
dan minggu pertama UTS pun aku jalani dengan hati tersiksa, karena hari itu aku ditolak. minggu kedua UTS aku jalani dengan hidup setengah nyawa, karena seminggu kemudian gadis itu menjalin kasih dengan kakak tingkat. dan air mataku pun menetes. bukan karena menangis, tapi karena mentertawakan diri sendiri dengan hebat, karena selama dua bulan sejak hari itu, aku hidup seperti zombie yang berjalan-jalan kesana kemari.
UTS tahun lalu,,, sekali lagi aku sedang jatuh cinta. kali ini dengan gadis yang berbeda. aku sudah menyatakan cinta, namun ditolak juga. laki-laki memang harus sering-sering menyatakan cinta. dosen statistikku berkata, semakin sering kita menyatakan cinta, semakin besar kemungkinan mendapatkan hati wanita. hmm, masuk akal juga, pikirku. maka sebelum UTS, kuputuskan untuk menyatakan lagi cintaku padanya. namun hari itu aku menemukannya sedang bercengkrama dengan seorang lelaki. ah, minggu pertama UTS lagi-lagi kujalani dengan hati teriris, seperti anak kecil yang mainannya dirampas bocah nakal. minggu kedua UTS pun kulewati dengan perasaan hampa bagai anak muda bersekolah tanpa ada hari minggu, setelah tahu bahwa hari itu, gadis terlihat bahagia dengannya. tak apa, mudah-mudahan UTS tahun depan aku tidak sedang jatuh cinta, pikirku waktu itu.
dan UTS tahun ini... lagi-lagi ada peristiwa yang tidak menyenangkan di hati. agaknya sang nasib memang sedikit senewen denganku. aku jatuh cinta lagi, dan tak tahan untuk mengungkapkannya. dan lagi-lagi aku ditolak... tepat dua hari sebelum UTS. ia menolak dengan halus sambil tersenyum. dan aku cemberut, mulutku seperti payung yang menolak hujan rizki dari langit. ia malah tertawa geli melihatku seperti itu. akupun semakin terhanyut dalam cemberutku yang menurutku asyik. ia makin terbahak. aku jengkel dibuatnya. semoga saja ia terbahak sampai tersedak dan terbatuk-batuk, pikirku. namun kasihan sekali jika gadis semanis itu mengalami kejadian memalukan begitu. ya sudah, biar saja cintaku berlalu. yang penting semangat belajarku jangan ikut-ikutan layu. dan aku berusaha menghibur diri, agar tak terlihat seperti anak kecil sedang kehilangan ibunya di pasar!
No comments:
Post a Comment